Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!

Banyak guru menulis akan memberi tahu siswa sebuah esai terbagi menjadi tiga bagian dasar yang dapat diungkapkan dengan pernyataan, "Katakan apa yang akan Anda katakan, katakan itu, lalu katakan apa yang Anda katakan." Bagian pertama dari esai adalah paragraf pembuka dimana penulis memperkenalkan sebuah topik dan menulis sebuah pernyataan tesis. Bagian selanjutnya adalah paragraf pendukung di mana penulis membuktikan poinnya. Bagian terakhir adalah kesimpulan esai, di mana penulis dengan jelas dan ringkas merangkum esai tentang esai tersebut. 


Kesimpulan esai seharusnya tidak menjadi pernyataan ulang kata tesis untuk kata. Seharusnya, sebaliknya, memberi pembaca ringkasan yang mudah untuk diingat atau direnungkan sehingga ketika mereka selesai membaca esai, mereka terus melangkah memikirkan topik dan argumen yang diajukan. Cara terbaik untuk menulis kesimpulan esai adalah membuat ikhtisar singkat keseluruhan makalah. Garis besar ini harus mencakup pernyataan tesis dan daftar poin pendukung yang tercakup dalam makalah ini. Hal ini akan membantu penulis mencatat ide-ide utama yang perlu dilakukan 


Jangan pernah memulai kesimpulan esai dengan pernyataan tersebut, "Sebagai kesimpulan ..." Kesimpulannya harus ditulis dengan cukup baik sehingga pembaca bisa mengetahuinya sebagai kesimpulan esai, oleh karena itu membuat pernyataan kualifikasi tersebut tidak berguna. Kesimpulannya, seperti semua paragraf lainnya dalam esai, harus melakukan transisi secara alami dari paragraf sebelumnya, dan pembaca tidak perlu memberi tahu segera kesimpulannya telah dimulai. Baca paragraf pembuka sebelum menulis kesimpulan untuk membantu menentukan bagaimana esai bisa diikat secara logis. 


Hindari mengajukan pertanyaan pembaca pada kesimpulan skripsi. Semua pertanyaan yang diajukan penulis harus dijawab dengan paragraf terakhir. Penulis harus memikirkan apa yang dia ingin pembaca terus renungkan setelah kata terakhir telah ditulis, jadi kesimpulannya harus berfokus pada pokok esai dan mempresentasikannya sedemikian rupa sehingga pembaca akan mengingat topik dan argumen penulis setelah esai selesai.


Sulit untuk menulis kesimpulan esai, jadi cara terbaik untuk memulai adalah dengan mulai menulis. Jangan khawatir dengan kualitas kesimpulannya saat menulis draft pertama; penulis dapat menulis ulang dan merevisi dalam draf berikutnya. Jangan terpaku pada masalah gramatikal, ejaan, dan tanda baca di draft pertama. Semua hal ini bisa diperbaiki nanti. Hanya mendapatkan ide di atas kertas dan bekerja dari sana.